Yuk Kenalan Dengan Mof Moffers Girls, Rocker Muda Berbakat dan Berprestasi

Bagaimana jadinya kalau band rock remaja yang enerjik dan penuh prestasi duduk bersama dua presenter yang seru dalam sesi ngobrol santai penuh canda dan cerita inspiratif?

Itulah yang tersaji dalam salah satu episode terbaru Tutur Tatar : Rocker Muda Mau Cerita di platform radio digital Komunitas KAHE After7PM, Rabu, 23 April 2025.

Pada sesi ini, host andalan snoizers Dede Aton dan Qikan berkesempatan mengobrol langsung dengan para personil Mof Moffers Girls, salah satu band rock dari Maumere.

Band ini bukan sekadar band pelajar biasa. Mereka adalah lima bersaudara yang sejak kecil sudah menggandrungi dentuman lagu-lagu rock klasik milik The Beatles, Queen, Muse sampai Dewa 19.

Dibentuk pada 1 Agustus 2023, Mof Moffers Girls beranggotakan: Helda Banabera (vokalis/gitaris, 15 tahun), Andin Banabera (keyboardis, 16 tahun), Angelina Leyn (bassis, 16 tahun), Elin De’e (drummer, 14 tahun) dan Anggi Banabera (backing vokal, 13 tahun).

Helda, Andin dan Angelina merupakan pelajar SMAK Frateran Maumere. Elin masih duduk di bangku SMPN Alok. Sedangkan, Anggi merupakan personil termuda yang masih duduk di bangku kelas VI SDI Wairklau.

Sebelumnya, pernah ada pergantian posisi yang sempat terjadi di awal terbentuknya band. Elin awalnya direncanakan menjadi vokalis, dan Anggi yang menggebuk drum. Tapi seiring waktu, formasi mereka berubah. Sekarang Elin mantap di posisi drummer, dan Anggi jadi backing vocal. Keputusan itu ternyata bikin permainan mereka makin solid.

Dalam sesi ngobrol hangat tersebut, kelimanya bercerita soal awal mula terbentuknya band, sesi latihan yang fleksibel, cara mengatur jadwal sekolah dan bermusik, pencapaian mereka dalam prestasi akademik maupun non akademik sampai mimpi-mimpi besar mereka.

“Setiap sore biasanya kalau sudah salah satu di antara kami masuk studio, berarti yang lain akan ikut masuk studio dan langsung latihan, tidak ada penentuan durasi dari jam berapa hingga berapa, penentuan lagu pun sesuai request, misalnya kalau saya sedang ingin bermain (lagu) Paramore, berarti yang lain mengikuti dan langsung main. Begitu pun kalau yang lain mau lagu apapun, berarti kami akan mengikuti,” ujar Helda, sang vokalis.

“Wih, ini namanya No Leader but Sing Together nih!” timpal Qikan.

“Kenapa pilih genre pop rock?” lanjut Qikan penasaran.

Jawaban Elin, si drummer, bikin seisi studio senyam-senyum.

“Dari kecil kami sudah sering dengar lagu-lagu pop rock dari The Beatles, Queen, terus Dewa 19 juga. Tapi buat saya pribadi, genre rock itu memukau. Dia kencang, hidup, dan bisa bikin saya total waktu main drum. Di atas panggung, saya bisa atraksi pukul drum kencang-kencang dan rasanya keren sekali.”

Hal yang paling mencuri perhatian dalam obrolan ini juga adalah bagaimana orang tua mereka mendukung sepenuh hati tanpa tekanan.

“Bapak selalu bilang, pemain musik yang bagus itu yang main dari hati, mengalir dari hati, bukan karena disuruh atau dipaksa,” kata Helda menirukan pesan ayahnya.

Coba masing-masing dari kalian kasih tahu, siapa kiblat kalian dalam bermusik? Suka siapa, terus belajarnya bagaimana?” tanya Dede Aton di tengah obrolan.

Elin, sang drummer, langsung menjawab dengan semangat. Kiblat bermusiknya adalah Roger Taylor, drummer dari band legendaris Queen. Lagu favoritnya? Bohemian Rhapsody dan Killer Queen.

Andin, keyboardis, punya gaya yang beda. Ia mengidolakan Ahmad Dhani dari Dewa 19. Sejak kelas 2 SD, Andin sudah aktif les keyboard dan rutin mengiringi lagu-lagu di gereja.

Anggi tampil kalem tapi mantap saat menyebut idolanya: Céline Dion. Lagu favoritnya tentu saja My Heart Will Go On.

Angelina, sang bassist, ternyata punya kisah unik. Dulu ia lebih akrab dengan keyboard dan piano. Tapi sejak band ini terbentuk, ia mulai menekuni bass dengan serius. Kiblatnya? John Deacon, bassist Queen.

Terakhir, Helda sang vokalis utama mengaku menjadikan Brian May sebagai idolanya dalam bermusik. Belakangan ini, Helda juga sedang jatuh hati dengan band rock asal Italia, Måneskin, khususnya pada Thomas Raggi, gitaris flamboyan dengan gaya penuh energi.

Mof Moffers Girl juga tidak berjalan sendirian. Mereka memiliki pelatih musik khusus yakni Om Relly dan Om Veko. Terkadang juga orang tuanya sering mengundang beberapa musisi senior di Maumere untuk bisa memberikan masukan atau evaluasi terhadap cara atau teknik permainan mereka dalam bermusik.

Obrolan pun semakin seru ketika Qikan menyoroti bahwa hampir semua inspirasi mereka berasal dari musisi legendaris dunia.

“Gila ya, kalian masih muda tapi referensinya berat semua!” sahut Qikan.

“Padahal anak muda seusia kalian tuh pasti dengarnya pop seperti Dere, atau Bernadya” lanjut Dede Aton, berdecak kagum kepada kelima pelajar berbakat ini.

“Tapi kami juga suka K-POP. Kami suka dengar Black Pink dan EXO,” jawab Helda.

Obrolan makin dalam ketika Qikan melempar pertanyaan yang pasti sering ditanyakan ke para musisi pelajar.

“Nah, kalian ini kan masih pelajar semua. Bagaimana caranya atur waktu antara sekolah dan bermusik?”

“Sekolah kami tuh sangat mendukung. Sangat support dan tidak membebani. Guru-guru dan pihak sekolah tidak hanya kasih izin, tapi juga kasih semangat.” Ungkap Helda.

Ia juga menambahkan bahwa mereka sering diminta mewakili sekolah dalam berbagai festival band, dan sudah bersiap tampil di ajang FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) bulan Juni mendatang.

“Kalau di sekolah, saya bukan musisi. Saya fokusnya yah belajar. Main musik itu waktunya di rumah.” katanya Elin mantap.

Menariknya lagi, Elin ternyata juga akan ikut OSN (Olimpiade Sains Nasional) IPA bulan Juni nanti. Bukan hanya penabuh drum tangguh di atas panggung, tapi juga seorang siswa yang siap bersaing di ajang sains nasional.

Sesi TUTUR TATAR kali ini benar-benar memperlihatkan sisi lain dari Mof Moffers Girls. Mereka bukan hanya lima gadis remaja yang menyukai musik rock saja, tetapi juga para pelajar berdedikasi, yang tahu kapan harus berdiri di panggung dan kapan harus duduk bersekolah.

Tak berhenti di soal prestasi akademik dan musikal, Qikan pun penasaran dengan satu hal:  “Kenapa namanya Mof Moffers Girls?”

“Jadi sebenarnya, Mof Moffers Girls itu meaningless, sengaja diambil dari nama kafe milik orang tua kami. Dulu tuh awalnya iseng saja, terus setelah bentuk kita sering jamming di Mof Moffers kafe, tidak sangka juga bisa jadi seserius sekarang,” jelas Helda.

Awalnya memang tak dirancang jadi band profesional. Mereka hanya lima saudari yang suka musik, berkumpul sore-sore, lalu main lagu-lagu favorit di studio keluarga. Tapi ternyata, suara mereka tak hanya berhenti di dinding studio ataupun kafe. Perlahan tapi pasti, nama Mof Moffers Girls mulai dikenal banyak orang. Mof Moffers Girls sudah unjuk gigi di sejumlah panggung bergengsi, seperti di Pesta Rakyat Flobamora di PJC, Konser Kasih Sayang di Gelora Samador dan yang terbaru, mereka tampil di acara Jamming Sastra Komunitas KAHE yang menyajikan karya-karya musik Pon Daisy.

 

“Nah sekarang, coba masing-masing cerita, prestasi apa aja yang pernah kalian raih?” Dede Aton melempar pertanyaan.

Helda ternyata adalah atlet renang andalan. Dia meraih juara kedua gaya bebas putri di Komodo Cup 2023.  Peraih satu emas dan perak di ajang Latamala Cup. Di Porprov 2023, dia juga menyumbang 5 emas dan 3 perak untuk gaya bebas 1500 meter dan 800 meter. Di Pra PON, dapat 4 emas dan 1 perak. Dan yang paling baru, Helda juara keempat dalam kejuaraan renang di Thailand. Prestasi yang membanggakan bukan?

Berbeda dengan Helda, Angelina justru fokus di dunia vokal dan paduan suara. “Saya lebih sering ikut PESPARANI, juga pernah tampil di ajang Bali International Choir Festival.”

Anggi juga ternyata mengikuti jejak sang kakak. Dia pernah menjadi juara lomba renang 50 meter tingkat kabupaten. Meski usianya paling muda, prestasinya sudah tak kalah gemilang.

Elin malah lebih berbeda lagi.

“Dulu saya pernah juara 1 lomba fashion show dan lomba mazmur waktu masih SD. Tapi sekarang lebih fokus ke akademik. Tahun lalu saya dapat emas dan perak di olimpiade matematika mandiri yang diselenggarakan oleh asosiasi olimpiade, dan bulan Juni nanti saya ikut OSN Matematika.”

“Waduh…  kalian ini paket lengkap! Sudah benar kalian ini, sudah paling benar,”  seru Dede Aton mengungkapkan kekagumannya.

Setelah berbagi soal perjalanan, prestasi, dan proses bermusik, di sesi terakhir TUTUR TATAR, para personel Mof Moffers Girls diajak untuk mengungkapkan satu hal yang paling personal: Mimpi besar mereka.

Saya ingin membanggakan kedua orang tua,” ucap Helda mantap. “Tapi selain itu, saya juga punya mimpi besar, ingin menjadi diplomat.”

Angelina punya panggilan hati di bidang kesehatan, Mimpi saya adalah jadi dokter umum.”

“Kalau saya pengen jadi dokter hewan, pramugari, idol K-Pop, cheff, dan juga atlet renang,” kata Anggi.

Elin dan Andin menatap masa depan dengan optimisme. Keduanya ingin menjadi pengusaha sukses seperti orang tua mereka.

Di ujung sesi, kelima gadis ini sepakat menyampaikan pesan penuh semangat untuk semua anak muda di luar sana: Bermimpilah yang tinggi, dan jangan pernah dengarkan komentar negatif dari orang lain. Rajin belajar, rajin berdoa. Jangan takut mencoba hal-hal baru, dan yang paling penting: Percaya diri!

Dan begitulah, Mof Moffers Girls bukan hanya band berisi talenta musik muda, tetapi juga kumpulan pemimpi yang sedang bertumbuh.

Mereka hadir bukan hanya untuk menghibur, tapi juga menginspirasi. Mereka membuktikan kalau bermusik dan bersekolah mampu berjalan beriringan. Satu sore bersama Mof Moffers Girls cukup untuk membuat kita percaya bahwa masa depan itu milik siapa saja yang berani bermimpi dan berjuang.

Share :

4.7 6 votes
Article Rating
guest
7 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
petani wolofeo
petani wolofeo
1 month ago

Pernah nonton mereka di acara jamming sastra Pon Daisy. Kagum dengan musikalitas mereka

Dito
Dito
1 month ago

Skill

beninita
beninita
1 month ago

Semangat rockerr muda

Dixxxie
Dixxxie
1 month ago

All in faya!! 🔥🔥

nitabeni
nitabeni
1 month ago

Keren

Chan
Chan
1 month ago

Paket lengkap memang, keren
Penulisnya juga keren…

Nitu Nage
Nitu Nage
29 days ago

Thats cool

7
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x