Merawat Kesetiakawanan Maumere dan Madura

Pada tahun 2023, Mario Nuwa pergi ke Madura untuk mengikuti Festival Lembana yang diselenggarakan Lembana Artgroecosystem. Dia tinggal di sana selama sepekan dan terlibat dalam festival yang digelar para seniman Lembana.

Secara pribadi, dia kagum dengan cara komunitas itu merayakan festival. Menurut Mario, Festival Lembana digerakkan oleh masyarakat kampung, digelar di depan halaman rumah, di masjid dan bahkan di kuburan, dan semua orang terlibat antusias.

“Seperti pulang ke kampung sendiri,” katanya.

Model festival dengan pendekatan seperti ini menurut Mario persis dengan pesta-pesta di Maumere. Semua orang terlibat dari urusan dapur sampai konten acara. Material artistik disiapkan dari bahan-bahan yang ada di sekitar.

Mario menceritakan hal ini dalam program Kulababong Percakapan Lintas Konteks: Melinting Tembakau Madura, Meneguk Moke Maumere di Aula Rujab Bupati Sikka, Jumat, 16 Mei 2025.

Percakapan santai Mario Nuwa dari Komunitas KAHE Maumere dan Fikril Akbar dari Lembana Artgroecosystem menguak kembali sejarah terbentuk, kisah perjumpaan dan kerja kolaboratif-kolektif dua komunitas ini.

Pertemuan personal para seniman dari Komunitas KAHE dan Lembana Artgroekosystem sebenarnya sudah berlangsung sejak 2017.

Pertemuan-pertemuan ini lantas bergulir di banyak perhelatan seni di Indonesia, lalu berlanjut sampai sekarang. Komunitas KAHE pernah ke Madura, dan sekarang Lembana datang ke Maumere untuk meramaikan Festival Maumerelogia 5.

“Karena pertama kali datang ke Madura, ada rasa takut, waswas. Ini tempat baru bagi saya. Tapi setelah tiba di sana, justru saya melihat kesamaan lanskap dengan kita di Maumere, atau di Flores,” ujar Mario.

Apa yang Mario temukan saat mengikuti Festival Lembana sebenarnya merepresentasikan semangat kesenian yang Lembana Artgroecosystem mau tularkan yakni mereka menolak dikotomi antara artistik dan yang fungsional, antara awam dan intelektual, antara pusat dan pinggiran, tradisional dan kontemporer.

Lembana berkeyakinan bahwa praktik artistik bukan hanya medium ekspresi, melainkan metode untuk merumuskan ulang narasi sejarah, melacak kembali struktur kuasa, dan memulihkan memori kolektif.

Percakapan ini menunjukkan Komunitas KAHE dan Lembana Artgroecosystem sama sama bertumbuh secara organik, dari pertemuan-pertemuan biasa di sepanjang jalan.

Pertemuan Komunitas KAHE dan Lembana Artgroecosystem menjadi semakin menarik karena perbedaan latar belakang kultural.

KAHE berasal dari Maumere yang kental dengan tradisi katolik, dan beberapa seniman yang bergiat di dalamnya merupakan jebolan seminari (sekolah pendidikan calon imam katolik). Sedangkan, Lembana berasal dari Madura yang kental dengan tradisi Islam, dan para senimannya juga pernah mengenyam pendidikan di pesantren.

Mario dan Fikril sepakat kalau dua komunitas kolektif ini berkembang karena pertemanan yang awet dengan siapa saja. Pertemanan merupakan modal sosial yang penting untuk menghelat program-program kesenian. Misalnya, Maumerelogia yang digelar karena lingkaran pertemanan yang sudah terjalin sebelumnya.

Percakapan keduanya juga merefleksikan pertumbuhan Komunitas KAHE dan Lembana dalam konteks sosial-politik di masing-masing kota, bagaimana dua komunitas ini bersiasat dengan tegangan-tegangan yang berkelindan antara tradisi dan modernitas dan cara mereka menyikapinya.

Pertemuan dan percakapan Mario dan Fikril dalam forum kulababong ini merawat kesetiakawanan Komunitas KAHE dan Lembana. Tentu ditemani kepulan asap tembakau Madura dan sebotol moke merah Maumere.

.

 

 

 

 

Share :

0 0 votes
Article Rating
guest
1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Gading
Gading
6 months ago

Menyentuh ini cerita dialog akar rumput, jauh dari formula negara FKUB yg biasa kekuasaan mayoritas-minoritas… Hidup kerja kesenian

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x