Seruan lantang “Moffers, are you ready!” dari sang vokalis Ian Majorita membuka penampilan band hybrid asal Maumere, Mood Breaker, pada malam penutupan Festival Maumerelogia 5, di Pusat Jajanan dan Cendera mata, Sabtu, 24 Mei 2024.
Lagu orisinal yang mereka bawakan dengan nuansa folk, rocksteady, ska, dan reggae itu menjadi penutup sempurna dari perhelatan festival kota Maumerelogia 5 yang telah berlangsung selama sepuluh hari.
Kalimat “Moffers are you ready!” tidak hanya menjadi lirik lagu, tetapi juga menggema sebagai spirit baru bagi generasi muda Maumere.
Di bawah sorotan lampu dan sorak-sorai ratusan penonton, pekikan itu menjelma menjadi ajakan untuk terus menjaga identitas sambil berani melangkah ke depan.
Dengan rasa bangga, Arieston FX dari grup musik Cru Father Said menulis di laman Facebook tentang pertunjukan musik Maumerelogia 5, “di panggung ini, untuk pertama kalinya semua musisi Maumere tampil dengan karya originalnya. Tanpa kita sadari kita bergerak!”
Maumerelogia edisi kelima ini sekali lagi menegaskan dirinya sebagai festival kota yang bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga ruang refleksi, ekspresi, dan selebrasi budaya.
Selama sepuluh hari, warga diajak menelusuri makna kota melalui rangkaian program dalam seperti kuliah umum, presentasi karya, susur selubung (tur kota/kampung), presentasi kuliner, melalui pertunjukan teater, dan pameran seni rupa.
Festival ini juga menjadi panggung bagi musisi lokal Maumere yang menunjukkan keberanian dalam menyajikan karya orisinal mereka kepada publik.
Rocket Queen tampil membawakan lagu-lagu ciptaan sendiri seperti “Ayu, Rayu, Jarak”, “Musim Mencintaimu”, “Bujur Timur”, “Bersandar dan Menanti”, “Matahari Terbit”, dan “Badai dari Selatan”.
Sementara itu, Pon Daisy, band pop indie, menghadirkan suasana melankolis lewat lagu seperti “Daisyku”, “Prolegomena”, “Insomnia”, “Raja Rimba”, dan “Rindu Pulang”.
Penampilan yang sangat bermakna datang dari band Postman, dengan genre reggae yang mereka usung.
Lagu andalan mereka, “Deeper the Roots, Stronger the Tree”, mengingatkan kita akan pentingnya menelusuri kembali akar—sejarah, identitas, budaya, dan nilai-nilai yang menjadi dasar kekuatan suatu komunitas masyarakat.
Lagu ini seolah menjadi pengingat bahwa dari akar yang dalam, tumbuh pohon yang kokoh, sebagai simbol kehidupan, pertumbuhan, dan kerja kolektif.
Tak kalah mencuri perhatian adalah kolaborasi Alfred Gare feat. Pax Group lewat lagu hits mereka “Dendang Dikideng” dan “Ikan Nae di Pantai”, yang membuat penonton bergoyang ria, menciptakan kehangatan khas Maumere. Ini benar-benar festival kota!
Kejutan hadir saat Silampukau, grup musik indie asal Surabaya, tampil membawakan 12 lagu terbaik mereka.
Dengan gaya naratif dan puitis yang khas, mereka menyanyikan “Malam Jatuh di Surabaya”, “Tanah Rantau”, “Si Pelanggan”, “Panceklik Blues”, “Puan”, dan “Sampai Jumpa”.
Dalam penampilannya, Silampukau menyisipkan harapan supaya Maumere tidak kehilangan ruang-ruang publik.
“Semoga Maumere tak seperti Surabaya. Semoga hanya untuk bermain bola, kamu tak harus membayar tanah itu,” ujar vokalis Eki Tresnowening disambut tepuk tangan meriah penonton.
Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago yang hadir malam itu juga mengapresiasi seluruh panitia Maumerelogia.
Ia menyebut tema umum Kultur, Kota, Kita yang dirancang oleh komunitas KAHE dalam Maumerelogia adalah bukti nyata bahwa seni dan budaya dapat menjadi pemersatu dan penggerak pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus sebagai contoh bagaimana festival-festival yang akan datang seharusnya diselenggarakan.
Kurator Musik Maumerelogia 5, Kartika Solapung menambahkan, keberhasilan festival ini adalah hasil kerja kolektif berbagai pihak yang percaya pada modal sosial, modal kultural, potensi dan kreativitas anak muda.
Dan ketika Moodbreaker menutup malam itu dengan pekikan terakhirnya, semua yang hadir tahu bahwa ini bukan akhir. Ini adalah awal dari semangat baru untuk Maumere—semangat untuk kembali pulang, mengenal, mencintai, dan membangun kotanya dengan cara yang berani dan bermakna.
Benar sekali. Tidak terasa musisi kita terus bergerak. Jaya selalu
❤️❤️🔥🔥🔥
Ini tulisan yg bagus la… Keryn mksih skali…🥹😇
Baku jaga,Baku Sayang🫡❤️